Minggu, 08 Desember 2013

Teori Kebutuhan Menurut Abraham Maslow

Dalam menjalankan perkerjaan di dalam perusahaan mengejar suatu prestasi pribadi merupakan suatu hal yang wajar karena manusia hidup memiliki keinginan yang ingin diakui dalam prestasi.

Dalam teori yang dibuat oleh Abraham Maslow digambarkan teori kebutuhan Maslow dalam suatu gambar piramid kebutuhan manusia, yaitu : 
Piramid Kebutuhan (Maslow)
Teori Maslow menggambarkan kebutuhan manusia menjadi lima (5) bagian yaitu:
1. Kebutuhan Fisiologis
Kebutuhan dasar dari setiap manusia yang hidup berupa udara, air dll. Bila kebutuhan dasar atau primer telah dirasa cukup oleh manusia maka akan masuk ke tahap kedua.
2. Rasa Aman dan Perlindungan
Kebutuhan pada tingkat ini lebih menekankan pada rasa aman akan situasi yang sedang dijalani sekarang ini. misalnya rasa nyaman dalam suatu pekerjaan yang dijalani.
3. Rasa Sayang
Kebutuhan yang ke-3 ini muncul ketika secara pribadi manusia sudah merasakan sesuatu yang cukup terpenuhi secara kebutuhan dasar dan aman dalam hidupnya maka manusia muncul rasa ingin disanyangi dan menyayangi sesama.
4. Penghargaan
Kebutuhan yang ke-4 muncul dari manusia kebutuhan harga diri. Dalam hal ini terbagi menjadi dua bagian yaitu penghargaan secara internal dan ekternal.
Secara ekternal berupa pujian, piagam, prestasi, tanda jasa. hadiah dll
Secara internal (tingkatan lebih tinggi dari penghargaan secara eksternal) berupa kepuasan yang berasal dari dalam diri manusia (kepuasan diri) yang tidak lg memerlukan pujian-pujian dari banyak orang tapi kebanggaan atas prestasi yang dicapai.
5. Aktualisasi Diri
Pada tingkat terakhir atau puncak teori Maslow dikemukakan bahwa bila ke-4 tingkat kebutuhan telah dirasa cukup oleh manusia (tiap manusia kepuasan atau kebutuhan tiap tingkatan berbeda). Kebutuhan ini merupakan kebutuhan yang terdapat 17 meta kebutuhan yang tidak tersusun secara hirarki, melainkan saling mengisi. Jika berbagai meta kebutuhan tidak terpenuhi maka akan terjadi meta patologi seperti apatisme, kebosanan, putus asa, tidak punya rasa humor lagi, keterasingan, mementingkan diri sendiri, kehilangan selera dan sebagainya.
Meta Kebutuhan dan Meta Patologi
Menurut Maslow, meta kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri terdiri dari:
· Kebenaran
· Kebaikan
· Keindahan atau kecantikan
· Keseluruhan (kesatuan)
· Dikotomi-transedensi
· Berkehidupan (berproses, berubah tetapi tetap pada esensinya)
· Keunikan
· Kesempurnaan
· Keniscayaan
· Penyelesaian
· Keadilan
· Keteraturan
· Kesederhanaan
· Kekayaan (banyak variasi, majemuk, tidak ada yang tersembunyi, semua sama penting)
· Tanpa susah payah (santai, tidak tegang)
· Bermain (fun, rekreasi, humor)
·  Mencukupi diri sendiri

Senin, 11 November 2013

Kode Logistik NATO

Federal Supply Classification

Pada saat berdiskusi dengan seorang atasan di perusahaan tempat saya bekerja mengenai kode-kode untuk persediaan dalam perusahaan. Atasan saya memberikan satu buku mengenai penggelompokan persediaan berdasarkan Logistic Code NATO. Saya mernjadi tertarik untuk mengetahui lebih dalam pembahasan tersebut.
NATO


NATO singkatan dari North Atlantic Treaty Organization (dalam Bahasa Indonesia disebut Pakta Pertahanan Atlantik Utara) merupakan suatu organisasi international yang dibentuk untuk keamanan. Didirikan pada tahun 1949 oleh beberapa negara di Eropa dan Amerika Serikat.

Defense Logistics Agency


Dalam perjalanan nya NATO banyak membantu membuatkan suatu patokan standar untuk organisasi nya sendiri dan pada perjalanan waktu standar tersebut banyak pula digunakan untuk organisasi atau perusahaan dalam membantu menjalankan usaha lebih baik. Seperti dalam bagian logistik, sistem pengelompokan persediaan di NATO memiliki suatu standar baku yang memetakan hampir semua jenis-jenis persediaan yang ada atau NATO Stock Number. Mengacu pada sistem yang dibuat oleh NATO pada Mei 1984 sebuah badan bernama Defense Logistics Agency membuat Federal Supply Classification yang terdiri dari beberapa bagian. Pada bagian pertama membahas Kelas dan Group persediaan, yang terbagi menjadi group 10 s/d 99.


Catatan:
1. Gambar Defense Logistics Agency
2. Gambar NATO


Jumat, 11 Oktober 2013

Etika dalam Bekerja

Segitiga ETOS lingkungan

Dalam sebuah pembicaraan dengan seorang GM di perusahaan saya bekerja, tercetus mengenai dalam bekerja penting atau tidak menjalakan pekerjaan dengan etika yang baik ?

Saat itu kami menjawab bahwa etika kerja penting dijalankan.

Etika berasal dari bahasa Yunani Kuno yang disebut ethikos, berarti timbul dari kebiasaan. Dalam bekerja seorang pribadi (karyawan/ pegawai) memiliki kepribadian atau cara berfikir sendiri yang mempengaruhi cara berbicara, berfikir, berkomunikasi, dll. Etika kerja karyawan dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan ekternal (seperti tergambar dalam ilustrasi segitiga ETOS lingkungan).

Faktor yang mempengaruhi secara internal yaitu:
1. Keluarga;
2. Pengalaman hidup.

Faktor yang mempengaruhi secara eksternal yaitu:
1. Rekan kerja;
2. Atasan;
3. Lingkungan.

Etika dalam bekerja itu penting dijalankan tidak hanya pekerjaan yang dihasilkan saja.




Rujukan:
1. Etos kerja etika kerja
2. wiki-Etika

Kamis, 29 Agustus 2013

Pajak Penghasilan (PPh) menurut UU 36 Tahun 2008

Pajak penghasilan (PPh) merupakan pajak yang dibebankan terhadap perorangan, organisasi atau badan hukum lainnya terhadap usaha yang menghasilkan suatu keuntungan. Pengaturan mengenai PPh diatur di Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2008 (UU 36/2008) yang telah mengalami revisi UU sebanyak 4 kali sejak tahun 1983.

Dalam perhitungan tarif PPh, terbagi terhadap beberapa pasal-pasal yaitu:
Pemotongan pajak atas penghasilan sehubungan dengan pekerjaan, jasa, atau kegiatan dengan nama dan dalam bentuk apa pun yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak (WP) orang pribadi dalam negeri. Tarif pasal 21 menggunakan rumusan (data ref *PPh Pasal 21)

2. PPh Pasal 22
Pemotongan pajak atas pembayaran atas penyerahan barang, dan Badan-badan impor atau kegiatan usaha di bidang lain. Tarif pasal 22 ini adalah:
0.25% x nilai impor (dengan Angka Pengenal Impor/API)
7.50% x nilai impor (tanpa API)

3. PPh Pasal 23
Pemotongan pajak atas penghasilan yang diterima atau diperoleh WP dalam negeri dan bentuk usaha tetap yang berasal dari modal, penyerahan jasa, atau penyelenggaraan kegiatan usaha tetap yang berasal dari modal, penyerahan jasa, atau penyelengaraan kegiatan selain yang dipotong PPh Pasal 21. Tarif pasal 23 tersebut:
15% x jumlah bruto atas dividen, bunga, royalti (diluar PPh Pasal 21)

4. PPh Pasal 25
Pemotongan angsuran pajak dalam tahun pajak berjalan yang harus dibayar sendiri oleh Wajib Pajak untuk setiap bulan adalah sebesar Pajak Penghasilan yang terutang menurut Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan tahun pajak yang lalu dikurangi dengan :
a. Pajak Penghasilan yang dipotong sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 dan Pasal 23 serta Pajak Penghasilan yang dipungut sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22; dan
b. Pajak Penghasilan yang dibayar atau terutang di luar negeri yang boleh dikreditkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24;

5. PPh Pasal 26
Pemotongan pajak atas penghasilan yang bersumber dari Indonesia yang diterima atau diperoleh WP Luar Negeri selain Bentuk Usaha (BU) Tetap di Indonesia. Tarif pasal 26 ini adalah:
            20% x penghasilan bruto WP Luar Negeri di Indonesia

6. PPh Pasal 4 ayat 2
Pemotongan pajak atas pengasilan dari sewa dan usaha jasa. Tarif pasal 4 ini adalah:
            10% x sewa tanah
2% x jasa usaha kontruksi  
5% x pengalihan hak atas tanah

Rujukan lain:

Singkatan-singkatan:
1. Wajib Pajak = WP
2. Pajak Penghasilan = PPh
3. Angka Pengenal Impor = API
4. Undang-undang = UU
5. Badan Usaha = BU

Selasa, 20 Agustus 2013

Audit Kepatuhan dalam Program Audit

Ilustrasi Kepatuhan

Kepatuhan berarti mengikuti suatu aturan, standar atau rambu-rambu yang tertulis dan telah disahkan atau diterbitkan oleh lembaga atau organisasi secara internal atau eksternal perusahaan.


Muncul audit kepatuhan (Compliance Audit) yang diatur di Statement on Auditing Standards (SAS) adalah untuk membantu perusahaan memastikan kepatuhan perusahaan terhadap aturan baik secara internal (misalnya SOP jam kerja) ataupun eksternal (misalnya ISO 9001).

Dalam melakukan pemeriksaan di dalam sebuah perusahaan audit kepatuhan menjadi pakem program kerja internal audit untuk memastikan kepatuhan 100% terhadap ketentuan yang berlaku.

Uji Audit terhadap Laporan Keuangan

Ilustrasi Gambar pengujian audit

Dalam melakukan pemeriksaan kewajaran suatu laporan keuangan terdapat beberapa pengujian menurut Pernyataan Standar Auditing (PSA) yang dilakukan yaitu:
1. Uji Pemahaman terhadap Pengendalian Internal (Internal Control)
Untuk memperoleh bukti tentang efektivitas pengendalian untuk mendukung pendapat auditor atas pengendalian Internal perusahaan atas pelaporan keuangan. Opini auditor berkaitan dengan efektivitas pengendalian internal perusahaan atas pelaporan keuangan pada suatu titik waktu dan secara keseluruhan. (menurut Standar Audit No. 5a)
Untuk menilai risiko pengendalian dalam pemeriksaan laporan keuangan, auditor diperlukan untuk memperoleh bukti bahwa pengendalian yang dilakukan telah relevan dioperasikan secara efektif selama seluruh periode. (menurut Standar Audit No. 5c)
3. Uji Substantif (Substantive Test atau Substantive Procedures)
Untuk menciptakan bukti bahwa auditor merakit untuk mendukung pernyataan bahwa tidak ada salah saji material dalam hal kelengkapan (completeness), validitas (validity), dan akurasi (accuracy) dari catatan keuangan suatu entitas. Dengan demikian, prosedur substantif yang dilakukan oleh auditor untuk mendeteksi apakah ada salah saji material dalam transaksi akuntansi.
Dalam melakukan uji substantive terdapat dua tahap uji:
a. Uji Substantif atas Transaksi (Substantive Test of Transaction – SToT)
b. Uji Substantif atas Saldo (Test of Balances – ToDB)
4. Uji Prosedur Analitis (Analitycal Procedure)
Prosedur analitik merupakan bagian penting dalam proses audit dan terdiri dari evaluasi
terhadap informasi keuangan yang dibuat dengan mempelajari hubungan yang masuk akal antara data keuangan yang satu dengan data keuangan lainnya, atau antara data keuangan dengan data nonkeuangan.
Prosedur analitik mencakup perbandingan yang paling sederhana hingga model yang rumit yang mengaitkan berbagai hubungan dan unsur data. Asumsi dasar penerapan prosedur analitik adalah bahwa hubungan yang masuk akal di antara data dapat diharapkan tetap ada dan berlanjut, kecuali jika timbul kondisi yang sebaliknya. Kondisi tertentu yang dapat menimbulkan penyimpangan dalam hubungan ini mencakup antara lain, peristiwa atau transaksi yang tidak biasa, perubahan akuntansi, perubahan usaha, fluktuasi acak, atau salah saji. (Menurut PSA No. 22 Seksi 239)
Untuk pemeriksaan yang difokuskan pada item yang terkandung dalam saldo rekening dan pengungkapan laporan keuangan.

Referensi:

Stuktur Organisasi

Contoh Stuktur Organisasi


Stuktur menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kata benda (1) cara sesuatu disusun atau dibangun; susunan; bangunan; (2) yg disusun dng pola tertentu; (3) pengaturan unsur atau bagian suatu benda; (4) ketentuan unsur-unsur dr suatu benda; (5) Ling pengaturan pola dl bahasa secara sintagmatis.

Organisasi menurut KBBI adalah kata benda (1) kesatuan (susunan dsb) yg terdiri atas bagian-bagian (orang dsb) dl perkumpulan dsb untuk tujuan tertentu; (2) kelompok kerja sama antara orang-orang yg diadakan untuk mencapai tujuan bersama.

Stuktur organisasi dapat diartikan sebagai suatu kesatuan manusia yang memiliki tujuan, visi dan misi yang sama untuk mencapai keberhasilan suatu kelompok.

Stuktur organisasi untuk setiap perusahaan berbeda-beda menyesuaikan dengan budaya dan jenis usaha perusahaan. Dalam menyusun suatu stuktur organisasi perlu dipertimbangkan faktor pengendalian internal (aktif atau pasif) agar tujuan dari organisasi dapat tercapai secara maksimal.

Dalam menyusun stuktur organisasi ada beberapa elemen yang perlu diperhatikan yaitu:
2.    Garis Komunikasi (rantai komando atau rantai kendali)

3.    Tugas dan Wewenang tiap bagian

Selasa, 11 Juni 2013

Diagram Alir (Flowchart)

Ilustrasi: Diagram Alir

Dalam memahami alur proses berbentuk narasi biasanya dibuatkan diagram alur untuk membantu pemahaman seseorang terhadap suatu alur yang ada. Diagram Alir (Flowchart) adalah gambaran secara grafik yang terdiri dari simbol-simbol yang dibuatkan untuk memudahkan pemahaman proses yang terjadi dan memahami hasil akhir yang terjadi.
Terdapat banyak simbol-simbol yang digunakan untuk menggambarkan diagram alir (flowchart) tetapi saya disini akan menjelaskan beberapa simbol yang sering digunakan, yaitu:
1.      Terminator, menunjukan awal dan akhir suatu proses.
2.      Garis Alur (Flow Line), menunjukan arah aliran proses.
3.      Proses, menunjukan proses pengolahan dan kontrol terhadap suatu proses dijalankan.
4.      Input/ output data, menunjukan untuk mewakili data masuk dan keluar.
5.      Keputusan, menunjukan keputusan ya atau tidak.
6.      Dokumen, menunjukan dokumen yang dihasilkan dari suatu proses.
7.      On page connection, menunjukan perpindahan proses antar bagian dalam satu lembar.
8.      Off page connection, menunjukan perpindahan proses antar bagian berbeda lembar.

Pedoman-Pedoman dalam Membuat Diagram Alir (Flowchart)
Dalam pembuatan diagram alir ini tidak ada pembuatan yang baku tetapi terdapat pedoman yang sebaiknya diikuti yaitu:
1.      Flowchart digambarkan dari halaman atas ke bawah dan dari kiri ke kanan.
2.      Aktivitas yang digambarkan harus didefinisikan secara hati-hati dan definisi ini harus dapat dimengerti oleh pembacanya.
3.      Kapan aktivitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas.
4.      Setiap langkah dari aktivitas harus berada pada urutan yang benar.
5.      Diagram alir harus sama tergambar dengan gambaran narasi yang terjadi.
6.      Gunakan simbol-simbol flowchart yang standar.

Jenis-Jenis Diagram Alir (Flowchart)
Flowchart Sistem (System Flowchart)
Flowchart Paperwork / Flowchart Dokumen (Document Flowchart)
Flowchart Skematik (Schematic Flowchart)
Flowchart Program (Program Flowchart)
Flowchart Proses (Process Flowchart)

Pengelolaan Kecurangan (Fraud Management)

Ilustrasi: Anti Fraud

Manajemen dapat dengan mudahnya menghindari sistem pengendalian internal. Sawyer Dittenhofer, dan Scheiner membuat delapan alasan di balik Fraud manajemen. lni adalah. motif (insentif atau tekanan situasional).
a.  Eksekutif terkadang mengambil langkah dengan tergesa-gesa dimana mereka tidak dapat mundur.
b.    Pusat laba dapat mendistorsi fakta-fakta untuk menunda divestasi.
c.    Manajer yang tidak kompeten mungkin menipu untuk bertahan hidup
d.    Kinerja dapat terdistorsi untuk menjamin bonus yang lebih besar.
e.    Keinginan untuk sukses mungkin bisa membuat manajer untuk melakukan Fraud.
f.     Manajer yang jahat mungkin dapat melayani konflik kepentingan.
g.    Keuntungan mungkin meningkat untuk memperoleh keuntungan di pasar.
h.  Sesorang yang mengontrol aset dan pencatatannya berada dalam posisi sempurna untuk memalsukan keduanya.

Sinyal-sinyal Berbahaya
Bahkan pengendalian internal yang paling efektif terkadang dapat dihindari mungkin dengan kolusi dari dua atau lebih karyawan. Jadi, auditor harus peka terhadap kondisi­-kondisi tertentu yang mungkin menunjukkan adanya Fraud, termasuk
a.  Pergantian personel yang cukup cepat
b.  Moral pegawai yang rendah
c.   Kertas kerja pendukung ayat jurnal penyesuaian tidak tersedia
d.  Rekonsiliasi Bank tidak diselesaikan segera
e.  Peningkatan jumlah keluhan pelanggan
f.   Memburuknya tren pendapatan ketika industri atau organisasi secara keseluruhan
g.  Banyak penyesuaian ukuran audit yang signifikan
h.  Penghapusan penurunan persediaan tanpa berusaha untuk menentukan penyebabnya
i.    Harapan kinerja yang tidak realistis
j.   Rumor konflik kepentingan
k.  Penggunaan duplikat faktur untuk mendukung pembayaran kepada pemasok
l.    Penggunaan sumber tunggal kontrak pengadaan

Rujukan
1.      Fraud auditing
Advanced fraud management

Kamis, 06 Juni 2013

Tiga Lini Pertahanan (Three Line of Defenses) dalam

Sumber: Bertahan

Seperti hal nya dalam bermain sepakbola ada pola menyerang untuk mencetak gol ke gawang lawan dan pola bertahan untuk mempertahankan gawang sendiri supaya tidak dibobol lawan. Dalam pola pertahanan ini sama hal seperti model tiga lini pertahanan atau Three Line of Defenses (Tiga Lini Pertahanan)dapat diterapkan pada Good Corporate Governane (GCG) atau tata kelola perusahaan yang baik atau dalam Manajemen Risiko.
Ilustrasi: model Tiga Lini Pertahanan

Tiga lini pertahanan merupakan model yang memperlihatkan adanya tiga lini yang memastikan keefektifan pengelolaan dan pengendalian terhadap risiko perusahaan. Ketiga lini tersebut adalah sebagai berikut:
1. Fungsi pemilik risiko
2. Fungsi pengawas risiko
3. Fungsi pemeriksa risiko

Rujukan:
Pengertian dari KPMG
Pengertian dari E&Y
Pengertian dari IIA

Senin, 03 Juni 2013

Fungsi Toolbar Outline (Group, Ungroup dan Subtotal)

Fungsi Toolbar Outline (Group, Ungroup dan Subtotal)

Ketika anda memulai Excel 2007, terdapat istilah baru yaitu Ribbon merupakan Menu pengganti dropdown (pada excel 2003). Ribbon mempunyai tujuh tab Standar yaitu Home, Insert, Page Layout, Formulas, Data, Review, View. Setiap tab terdiri dari group-group Toolbar.
Saat ini saya akan menjelaskan mengenai group toolbar bernama outline. Outline merupakan toolbar yang memiliki fungsi membantu pengguna program excel untuk menyatukan data-data menjadi lebih mudah untuk dibaca.
Dalam toolbar outline tersebut memiliki 3 subgroup yaitu Group, ungroup dan subtotal.

Group

Mengelompokan barisan sel kolom atau baris sehingga dapat dirincikan atau disederhanakan.
Misalnya terdapat kelompok data karyawan sebagai 100 data ingin dibuatkan kesimpulan total
Langkah yang harus dilakukan untuk group data adalah:
1.      Blok baris dan kolom yang akan di group
a.       Fungsi shift + space = blok kolom
b.      Fungsi ctrl + space = blok baris
2.      Pilih View à Outline à Group ( Fungsi Alt + A + G + G)

Ungroup

Menghilangkan group yang telah dibuat menggunakan outline ungroup untuk barisan sel kolom atau baris.
Langkah yang harus dilakukan untuk menghilangkan group data adalah:
1.      Blok baris dan kolom yang akan di group
a.       Fungsi shift + space = blok kolom
b.      Fungsi ctrl + space = blok baris
2.      Pilih View à Outline à Ungroup ( Fungsi Alt + A + U + U)

Subgroup

Untuk memperoleh perhitungan jumlah total suatu angka yang cukup banyak dapat dibantu dengan outlines Subgroup. Dalam menjalankan fungsi nya dapat memilih kolom mana yang akan dijalankan fungsinya tersebut dan fungsi yang dijalankan hanya dapat satu fungsi saja.
Langkah yang dijalankan untuk outline subgroup adalah:
1.      Kelompokan datayang akan menjadi patokan yang akan di-subtotal.
2.      Pastikan data dari group data yang ada disisakan 1 kolom kosong paling atas goup data.
3.      Blok seluruh group data beserta 1 kolom kosong ter-blok
4.      Pilih View à Outline à Subgroup (Fungsi Alt + A + B)
5.      Salah memilih Subgroup akan muncul peringatan memilih Ok, Cancel atau help. Pilih Ok saja.
6.      Muncul Tabel subtotal yang terdiri dari:
a.      At each change in
Memilih kolom mana yang akan menjadi patokan yang akan menggunakan fungsi (Use fungsion). Kolom yang muncul sejumlah blok data yang dilakukan (Fungsi Alt + A).
b.      Use function
Memilih fungsi yang akan dijalankan, fungni tersebut terdiri count (total baris), Sum (Total angka), average (rata-rata total angka), max (total angka terbesar), mix (total angka terkecil), Product, Count Numbers, StdDev, StdDevp, Var dan Varp (Fungsi Alt + U).
c.       Add subtotal to
Memilih kolom mana yang akan digunakan untuk menjalankan fungsi subtotal dan dapat terdiri dari beberapa kolom. (Fungsi Alt + D).
d.      Checklist data:
                                                              i.      Replace current subtotals
Centang maka data yang berada pada blok subtotal akan secara otomatis terbawa dalam perhitungan (Fungsi Alt + C).
                                                            ii.      Page Break between groups
Centang setiap perbedaan patokan yang berbeda dibuatkan jarak 1 kolom (Fungsi Alt + P).
                                                          iii.      Summary below data
Centang membuat adanya Total dari Subtotal kelompok data yang ada (Fungsi Alt + S).
e.       Pilihan penyelesan subtotal:
                                                              i.      Remove All
Berfungsi untuk mengembalikan data yang telah di subtotal ke bentuk normal kolom data. Untuk mengembalikan data tersebut perlu di blok kolom data yang telah ter subtotal, dengan cara yang sama seperti membuat subtotal masuk ke view à outline à subtotal (Fungsi Alt + R).
                                                            ii.      Ok
Menyetujui dilakukan proses subtotal.
                                                          iii.      Cancel
Membatalkan proses subtotal.
Setelah ke-6 langkah subtotal dijalankan sebaiknya data yang telah dilakukan subtotal dipindahkan ke lembaran (sheet) excel dengan Blok data subtotal kemudian paste special value (Klik Kanan di layar yang di blok Copy dan Paste Special Value) agar menghilangkan rumusan subtotal yang ada.
Subtotal dalam M. Excel

Dalam mempelajari fungsi outline tersebut sebaiknya dicoba untuk dipraktikkan dengan mencoba membuat kolom data dan mencoba untuk menjalankan fungsi group, ungroup dan subtotal.
Hasil Subtotal dalam M. Excel

Selamat mencoba dan mempraktikan. Bila teman-teman ada yang ingin berbagi ilmu langsung hubungi saya.
Terima kasih

Rujukan:
subtotal